Penasaran ? Klik saja

Minggu, 05 Februari 2012

Perbedaan Mesin Ninja KIPS dan Super KIPS

Setahu saya yang ada itu Ninja reguler (tanpa label KIPS ataupun SUPERKIPS) dan Ninja SUPERKIPS.

Jadi tidak ada Ninja yang KIPS saja. Adanya Reguler lalu kemudian SUPERKIPS.

Terlepas dari tipe-tipe Ninja 2-tak yang cukup banyak, kalau tidak salah sekarang ga cuma NInja RR saja yang sudah SUPERKIPS, tapi ada varian Ninja yang tidak berfairing tapi juga sudah dibekali SUPERKIPS (Kalau jaman dahulu cuma Ninja RR saja yang berteknologi SUPERKIPS).

Kalau Ninja reguler, dia kerja mesinnya benar-benar seperti mesin 2-tak konvensional. Yaitu, saat langkah ekspansi terjadi proses pendorongan piston oleh hasil pembakaran sekaligus menghisap campuran bahan bakar, udara, dan oli. Sedangkan saat langkah kompresi, terjadi proses buang gas sisa pembakaran sekaligus mengkompresi campuran bahan bakar, udara, dan oli yang dihisap sebelumnya.

Sedangkan pada Ninja SUPERKIPS, sebenarnya masih sama seperti Ninja reguler, hanya saja ada penambahan teknologi buka tutup saluran gas buang di daerah kepala silinder. Sistem buka tutup tersebut menggunakan plat yang bisa bergeser-geser tergantung putaran dari mesin. Saat putaran mesin rendah, plat tadi akan cenderung menutup laju alir gas buang yang menyebabkan kelemahan motor 2-tak yang banyak sekali sisa bahan bakar yang tidak terbakar ketika putaran mesin rendah menjadi dikembalikan lagi ke ruang bakar untuk kembali dibakar saat proses pembakaran. Sedangkan saat putaran tinggi, mesin 2-tak sudah cukup baik dalam pembakarannya, sehingga plat SUPERKIPS tadi cenderung membuka. Jadi akan terus bergerak sesuai putaran mesin, semakin rendah RPM maka plat tadi akan semakin menutup, sedangkan pada RPM semakin tinggi akan semakin membuka.

Hasil dari kerja SUPERKIPS ini menyebabkan karakter mesin 2-tak yang cenderung tidak efisien menjadi lebih efisien. Yang akan dirasakan oleh pengendara adalah kendaraan akan mumpuni mulai dari putaran bawah hingga atas. Jadi putaran bawah tetap responsif tapi irit bahan bakar, namun ketika sudah putaran tinggi udara diloskan dan memang tujuannya menggapai kecepatan yang optimal serta terbayar konsumsi bahan bakar yang banyak. Kalau tanpa SUPERKIPS motor akan tetap boros mulai dari putaran atas atau bawah, pun tenaga yang dihasilkan tidak sebaik saat sudah menggunakan SUPERKIPS (Karena SUPERKIPS mampu mengendalikan gas buang).

Jadi analoginya gini, pada motor konvensional, anda butuh ganti knalpot yang lebih los pembuangannya untuk menggapai top speed, namun tarikan awal akan kacau. Sedangkan untuk tarikan awal, justru lebih terasa enak menggunakan knalpot yang reguler. Pada SUPERKIPS, hal tersebut dikendalikan secara otomatis, ketika putaran bawah pembuangan akan terasa seperti tertahan sehingga tarikan awal sangat baik, sedangkan pada putaran tinggi pembuangan akan terasa los sehingga penggapaian kecepatan maksimum bisa lebih optimal.

Namun kekurangan dari SUPERKIPS adalah segi perawatannya. Bengkel konvensional biasanya kurang memperhatikan sektor ini, alhasil tidak jarang ada kasus SUPERKIPS menjadi macet dan nyantol. Kalau nyantolnya di posisi buka, maka akan membuat peforma di putaran atas jadi kacau, sebaliknya bila nyantol di posisi buka, maka peforma di putaran bawah jadi kacau. Jadi ada kelebihan tentu saja harus dilakukan perawatan yang lebih advance supaya kelebihan itu tetap terjaga kondisinya.



#3030

Tidak ada komentar:

Posting Komentar